Friday, May 17, 2019

Diskusi 7 Hukum-hukum Dasar Kimia

Diskusi 7
Hukum-hukum Dasar Kimia



Materi Inisiasi 7.1


Pertanyaan :

Coba anda kemukakan
Empat kegiatan yang dilakukan untuk memahami hukum dasar kimia !
Lengkapi dengan contoh untuk setiap kegiatan nya

Jawaban :

REAKSI-REAKSI KIMIA 

Kita dapat mengidentifikasi pereaksi dan hasil reaksi secara eksperimen, ataupun berdasarkan reaksi serupa yang sebelumnya sudah dilakukan dan disebabkan kesamaan sifat dari zat-zat tersebut. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa natrium, Na, bereaksi dengan air (H2O), membentuk NaOH dan H2 maka kita dapat menduga kejadian yang sama jika kalium (K) dimasukkan ke dalam air. Hal ini disebabkan keduanya, Na dan K adalah golongan alkali.

Secara umum reaktivitas kimia mengikuti pola-pola reaksi berikut:

1. Reaksi Pembakaran

Umumnya reaksi yang menghasilkan nyala disebut reaksi pembakaran. Reaksi ini selalu melibatkan O2, yang biasanya dari udara, sebagai reaktan. Pada bagian ini kita akan membahas secara khusus reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
Jika hidrokarbon dibakar sempurna (dengan O2 yang mencukupi), hidrokarbon tersebut bereaksi dengan O2 membentuk CO2 dan H2O. Jumlah molekul O2 yang dibutuhkan dalam reaksi dan jumlah molekul CO2 dan H2O yang terbentuk tergantung pada komposisi hidrokarbon.

Sebagai contoh :
Pembakaran propana (C3H8), suatu gas yang digunakan untuk memasak dan pemanas rumah, menghasilkan nyala yang berwarna biru, dituliskan dengan persamaan berikut:


Pembakaran senyawa karbon lain yang mengandung oksigen selain karbon dan hidrogen, sebagai contoh methanol (CH3OH), dan glukosa (C6H12O6), juga menghasilkan CO2 dan H2O. 

2. Reaksi Penggabungan

Di dalam reaksi penggabungan, dua atau lebih zat bereaksi untuk membentuk satu zat hasil, khususnya bergabungnya unsur-unsur yang berbeda membentuk senyawa.

Sebagai contoh :
Logam magnesium dibakar di udara dengan nyala yang menyilaukan menghasilkan magnesium oksida. Persamaan kimia untuk reaksi tersebut adalah: 

3. Reaksi Penguraian 

Pada reaksi penguraian, suatu zat mengalami perubahan membentuk dua atau lebih zat lain. Beberapa senyawa berubah komposisinya jika dipanaskan.
Sebagai contoh beberapa logam karbonat terurai membentuk logam oksida dan karbon dioksida jika dipanaskan.

Sebagai contoh : 
pemanasan batu kapur (CaCO3) dituliskan persamaan kimianya sebagai berikut :

Contoh yang lain adalah penguraian Natrium Azida, NaN3, yang digunakan dalam kantung udara pelindung pada mobil. NaN3 terurai secara cepat membentuk gas N2 yang menyebabkan kantung udara mengembang. Persamaan kimianya adalah sebagai berikut:

4. Reaksi Metatesis

Di dalam persamaan molekular untuk kebanyakan reaksi larutan dalam pelarut air, ion-ion positif (kation) dan ion-ion negatif (anion) berinteraksi untuk bertukar pasangan. Reaksi-reaksi ini sesuai dengan persamaan umum berikut: 

Contoh : 


Reaksi di atas dikenal sebagai reaksi metatesis. Reaksi netralisasi asam- basa yang melibatkan penggabungan ion hidroksida dari basa dan ion hidrogen dari asam membentuk H2O termasuk jenis reaksi ini.

Reaksi kimia yang melibatkan pertukaran ion di dalam larutan diantaranya adalah reaksi pengendapan dan reaksi pembentukan gas. 

a. Reaksi Pengendapan 

Reaksi metatesis yang menghasilkan produk dalam bentuk yang tidak larut dikenal sebagai reaksi pengendapan. Suatu endapan adalah padatan yang tidak larut yang dibentuk oleh suatu reaksi dalam larutan. 

Sebagai contoh :
Reaksi yang terjadi antara larutan Kalium Iodida (KI), dan larutan Timbal Nitrat, Jika kedua larutan tersebut dicampurkan, terbentuk endapan yang berwarna kuning, yaitu Timbal Iodida (PbI2), suatu garam yang kelarutannya dalam air sangat kecil. 

b. Reaksi Pembentukan gas 

Kadang-kadang hasil dari reaksi metatesis adalah gas yang memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Sebagai contoh, hidrogen sulfide(H2S) suatu gas yang berbau, seperti telur busuk, terbentuk jika asam kuat, seperti HCl(aq) bereaksi dengan suatu Logam Sulfida, seperti Na2S. Persamaan Molekular:


HUKUM - HUKUM DASAR KIMIA 

1. Hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier)

Dari hasil eksperimen yang dilakukan Lavoisier (1785), Lavoisier menyimpulkan bahwa massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi, artinya massa zat bersifat kekal.
Hukum Lavoisier menyatakan : dalam setiap reaksi sama dengan jumlah massa zat-zat sesudah reaksi_

Contoh :
Memanaskan 530 gram logam merkuri dalam sebuah wadah yang terhubung dengan udara di dalam silindernya dengan sebuah wadah tertutup.
Dan ternyata volume udara di dalam silinder berkurang sebanyak 1/5 bagian, sedangkan logam merkurinya berubah menjadi calx merkuri ( oksida merkuri ) dengan massa 572, 5 gram.
Atau terjadi kenaikan massa sebesar 42, 4 gram. Besaran kenaikan massa merkuri ini sebesar 42, 4 gram yakni sama dengan 1/5 bagian udara yang telah hilang yakni oksigen.
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap



2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Pada tahun 1807 Proust menemukan bahwa massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa mempunyai perbandingan yang tetap.

Contoh :
Dalam senyawa H2O (air), perbandingan massa H dan O selalu tetap yaitu 2 : 16 atau 1 : 8. Dari manapun air diperoleh maka perbandingan massa H dan O dalam air tersebut tetap 1:8 Karena perbandingan massa unsur dalam tiap senyawa selalu tetap, maka kadar unsur dalam tiap senyawa juga selalu tetap_

3. Hukum Perbandingan Berganda / Hukum Kelipatan Perbandingan/ Hukum Dalton 

Bunyi Hukum Dalton : Jika 2 unsur membentuk 2 senyawa atau lebih, maka salah satu unsur yang sama mempunyai jumlah massa yang sama, sedangkan massa unsur yang kedua dalam senyawa- senyawa itu merupakan bilangan yang mudah dan bulat.

Contoh : 
Unsur S dan unsur O membentuk 2 macam senyawa yaitu SO2 dan SO3. 
Perbandingan massa S : O dalam senyawa SO2 adalah 16 : 32 atau 1 : 2
Sedangkan perbandingan massa S : O dalam SO3 adalah 16 : 48.
Untuk massa S pada SO2 dan SO3 adalah  sama yaitu 16,
perbandingan massa O pada SO2 dan SO3 adalah 32 : 48 atau 2 : 3 (bilangan yang mudah dan bulat)

4. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) 

Gay Lussac mengadakan eksperimen pada reaksi antara gas-gas ternyata perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya yang merupakan perbandingan sederhana. Berdasarkan hasil ekrperimennya, Gay Lussac mengemukakan hukum volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana, apabila diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

Contoh :
Pada reaksi gas N2 dan gas H2 menjadi gas NH3. Menurut reaksi : 

berdasarkan koefisien reaksinya dapat di jelaskan:
1 molekul gas N2 bereaksi dengan 3 molekul gas H2 menghasilkan 2 molekul gas NH3, secara singkat dituliskan :
1 molekul N2 ~3 molekul H2 ~ 2 molekul NH3 

Pada suhu dan tekanan yang sama (P,V ), berlaku :
1 volume N2 ~ 3 volume H2 ~ 2 volume NH3.

5. Hukum Avogadro 

Sejalan dengan eksperimen yang dilakukan oleh Guy Lussac, Avogadro mengemukakan hipotesanya yang menyatakan Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang mempunyai volume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.

Contoh :
Dalam bejana bervolume 5 liter diisi dengan gas N2O. Pada P dan T tertentu terdapat 1,2 x 1023 molekul gas N2O.
Jika pada P dan T yang sama, tabung lain yang volumenya 5 Iiter diisi dengan gas CH4, ternyata jumlah molekul gas CH4 pada tabung itu adalah 1,2 x 1023.


No. Materi Type File Link Download
1.
Inisiasi 7.1
Pdf
2.
Diskusi 7
Pdf
3.
Tugas 3PdfLink 3

0 comments:

Post a Comment