Saturday, April 27, 2019

Diskusi 4 Sesi 4 Peran Guru Dalam Pembelajaran

Diskusi 4
Peran Guru Dalam Pembelajaran


Materi Inisiasi 4.1



Materi Inisiasi 4.2




Materi Inisiasi 4.3



Pada forum diskusi ini akan membahas mengenai kasus yang berkaitan dengan berbagai peran guru dalam pembelajaran.

Masalah :

Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik baik sebagai dampak instruksional maupun dampak pengiring. Proses pembelajaran berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola menjadi suatu lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif. Menurut anda, bagaimana cara mempertahankan kondisi pembelajaran yang kondusif di suatu kelas?

Jawaban

Peran Guru  Dalam Pembelajaran antara lain :

  1. Guru Sebagai Pendidik dan Pengajar
  2. Guru sebagai Pelatih dan Pembimbing
  3. Guru Sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Instruction)
  4. Guru Sebagai Pengaruh Pembelajaran
  5. Guru Sebagai Konselor
  6. Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum
  7. Guru Sebagai Demonstrator
  8. Guru Sebagai Pengelola Kelas
  9. Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
  10. Guru Sebagai Evaluator

Untuk diskusi ke 4 ini, termasuk ke dalam Peran Guru Sebagai Pengelola kelas.
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan – kegiatan belajar terarah kepada tujuan – tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu, turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. 

Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberi rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam – macam kegiatan belajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat – alat belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Pengelolaan kelas juga terkait dengan kegiatan penjadwalan penggunaan kelas untuk berbagai mata pelajaran yang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya masing – masing sehingga tidak saling ganggu - mengganggu. 


Strategi yang dilakukan guru untuk menciptakan  kondisi belajar  yang kondusif di dalam kelas  antara lain :

  • Ruang kelas yang menginspirasi
Ruang kelas berpengaruh besar terhadap prilaku individu siswa, oleh karena itu ruang kelas harus memiliki pengaruh positif terhadap siswa. Agar semangat belajar siswa tumbuh, maka ruang kelas sebaiknya bisa menginspirasi siswa untuk belajar, mulai dari cahaya, udara, warna, sarana dan sebagainya. Jika ruangan kelas kurang cahaya dan udara, maka akan membuat mata lelah dan menyesakkan dada. Kemudian untuk penentuan warna usahakan pilih yang cerah. Jangan lupa sertakan pajangan yang inspiratif, seperti gambar tokoh – tokoh hebat, kalimat motivasi, hasil karya siswa, alat peraga dan lain – lain.

  
  • Proses belajar yang efektif dan menyenangkan
Suasana hati siswa juga di pengaruhi oleh suasana belajar di kelas. Dengan demikian, jika proses belajar berjalan dengan menyenangkan, maka motivasi belajar siswa otomatis  meningkat. Kelas jadi lebih interaktif karena keaktifan siswa. Untuk menciptakan proses yang menyenangkan, teknik penilaian pun harus  di siapkan secara variatif. Ajukan pertanyaan pada siswa  sesuai pada apa yang hendak di ukur. Agar kreativitas dan orisinalitas bangkit, maka perlu dibuat pertanyaan terbuka. Pertanyaan ini sifatnya membuat siswa merasa tertantang untuk mencapai sesuatu yang lebih, namun tetap dalam jangkauan. Jika pertanyaan itu itu saja, terlalu mudah, maka semangat siswa untuk memberikan usaha lebih tidak akan bangkit, Sebaliknya, apabila terlalu sulit maka bisa mematikan usaha siswa. Untuk itu, anda harus menjadi guru yang kreatif.



  • Suasana kompetisi kelas yang menyenangkan
Pada umumnya, setiap individu akan merasa bangga jika memiliki sesuatu yang lebih dibanding orang lain. Sebut saja lebih pandai, lebih berhasil, lebih baik dan masih banyak lagi. Begitu juga sebaliknya, orang akan merasa sedih jika dirinya berada dibawah orang lain. Misalnya tidak pandai, lebih malas, selalu gagal dan lainnya. Nah, dari sinilah setiap orang punya naluri untuk berkompetisi. Sebagai guru, Anda perlu menyiapkan strategi agar kompetisi yang terjadi di kelas berjalan dengan baik. Aturlah agar kompetisi tetap bisa di ikuti oleh seluruh siswa dan menghasilkan juara bergilir setiap waktu. Jadi tidak selalu siswa yang itu itu saja yang menang. Biarkan setiap siswa memiliki kesempatan menjadi juara di bidangnya masing – masing.  



  • Sumber belajar
Seringkali siswa enggan belajar karena kurang memadai sumber pembelajaran. Sumber belajar yang memadai haruslah mendukung kurikulum, berkaitan dengan pengembangan diri serta pengembangan karir. Buku cetak yang terpercaya, audio, video, media ajar yang menarik akan membuat siswa tidak jenuh terhadap materi yang monoton. Semakin beragam dan lengkap sumber yang tersedia dikelas , akan makin besar kecenderungan siswa suka belajar.


  • Bantuan belajar yang siap siaga 

Ketika siswa mengalami kesulitan belajar, mereka butuh bantuan dari yang lebih paham. Jika bantuan yang dibutuhkan tidak ada, maka akan timbul kecenderungan siswa malas melanjutkan belajar. Bantuan belajar di sini bisa berasal dari guru kelas, atau guru lain yang ditugaskan membantu siswa. Jadi, dengan disediakannya bantuan belajar bagi siswa di kelas, maka mereka akan lebih suka belajar.



Ketercapaian tujuan pembelajaran (dampak dari proses pembelajaran) dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Dampak langsung (dampak instruksional) :

Dampak yang ditimbulkan setelah selesai  kegiatan pembelajaran yang telah diprogramkan.  Hasil yang akan dicapai biasanya berkenaan dengan Cognitive Domain (pengetahuan) dan psycho-motor domain (keterampilan). Kedua domain ini bisa diukur secara kongkrit, pasti, dan karenanya dapat langsung dicapai setelah selesai pembelajaran.

2. Dampak tak langsung (dampak pengiring) :
Dampak yang muncul sebagai pengaruh dari pertemuan kegiatan pembelajaran . Dampaknya tidak langsung terlihat karena membutuhkan waktu. Bisa terjadi kearah positif maupun kearah negative, misalnya dalam bentuk pemahaman, apresiasi sikap, motivasi, kesadaran, ketrampilan sosial, dan prilaku sejenis lainnya.

No. Materi Type File Link Download
1.
Inisiasi 4.1
Pdf
2.
Inisiasi 4.2
Pdf
3.
Diskusi 4
Pdf

0 comments:

Post a Comment